Kamis, 02 Mei 2013

Arsitektur Modern



Arsitektur modern tidak bermula dengan revolusi yang tiba – tiba membuang era pra modern dan menggantinya dengan era geometris sebagai satu – satunya rupa arsitektur, tetapi secara bertahap menghapuskan ornamen – ornamen dan dekorasi dan digantikan oleh bentuk bentuk geometri. Arsitektur modern diketahui telah berkembang lebih kurang setengah abad yang lalu, berawal kira – kira tahun 1920 hingga 1960 dan pada bulan September 1930 telah diadakan suatu konggres oleh CIAM yang menghasilkan metode berpikir secara rasional untuk membangun kembali bangunan – bangunan yang hancur akibat perang dunia II. Dalam hal ini mereka menerapkan kecepatan dalam membangun (pabrikasi komponen bangunan), efisien, ekonomis, dan rasional. Penekanannya pada rasionalitas. Bangunan yang demikian ini dianggap mencerminkan fungsinya dan gejala ini melintasi batas negara dan budaya, sehingga dapat dianggap bersifat Internasional.
Arsitektur modern mempunyai pandangan bahwa arsitektur adalah‘olah pikir’ dan bukan ‘olah rasa’ (tahun 1750), dan ‘permainan ruang’ bukan ‘bentuk’. Sejalan dengan kemajuan teknologi yang pesat ikut mempengaruhi dunia arsitektur. Munculnya teknologi bahan bangunan yang mendukung arsitektur modern. Misalnya kaca yang dapat digunakan untuk mengekspresikan space atau ruang. Karena ciri – cirinya yang ‘ada tapi tak terlihat’. Selain itu untuk mewujudkan kecepatan dalam membangun maka dilakukan dengan produksi masal bahan bangunan sehingga mengakibatkan arsitektur modern dapat menembus batas budaya dan geografis, arsitektur menjadi suatu gaya internasional sehingga bangunan –bangunan di dunia menjadi seragam. Ornamen – ornamen dalam bangunan dianggap suatu kejahatan dan klasisme yang pernah dipakai oleh kaum fasis dan nazi,menjadi symbol yang negatif dan perlu diolah.
Ciri – ciri dari arsitektur modern adalah:
Ø  Satu gaya Internasional atau tanpa gaya (seragam).Merupakan suatu arsitektur yang dapat menembus budaya dan geografis.
Ø  Berupa khayalan idealis
Ø  Bentuk tertentu fungsional. Bentuk mengikuti fungsi, sehingga bentuk menjadi monoton karena tidak diolah.
Ø  Less is more,Semakin sederhana merupakan suatu nilai tambah terhadap arsitektur modern tersebut.
Ø  Ornamen adalah suatu kejahatan sehingga perlu ditolak. Penambahan ornamen dianggap suatu hal yang tidak efisien. Karena dianggap tidak memiliki fungsi, hal ini disebabkan karena dibutuhkan kecepatan dalam membangun setelah berakhirnya perang dunia II.
Ø  Singular (tunggal),Arsitektur modern tidak memiliki suatu ciri individu dari arsitek, sehingga tidak dapat dibedakan antara Arsitek yang satu dengan yang lainnya (seragam).
Ø  Nihilism,Penekanan perancangan pada space, maka desain menjadi polos, simple, bidang-bidang kaca lebar. Tidak ada apa–apanya kecuali geometri dan bahan.


1 komentar:

  1. sungguh dengan adanya arsitektur modern ,, arsitektur tradisional sedikit demi sedikit akan tersingkirkan, n budaya yang dari dulunya sudah ada akan lenyap .. wkwk .. '
    mas.sy pelajar arsitektur,,, sy untuk kedepannya jg akan jdi arsitek pro yg nnti akan mendesain bangunan modern dengan gaya tradisional yg akan melestarikan budaya indonesia .. :D

    BalasHapus