KONSEP MERANCANG RUMAH
A.
LATAR BELAKANG
Rumah
adalah sebuah tempat bernaung bagi perorangan maupun sekelompok manusia dan
rumah menjadi kebutuhan dasar bagi setiap manusia selain sandang dan pangan
Dalam arti umum, rumah adalah bangunan yang dijadikan tempat tinggal selama
jangka waktu tertentu.
Dalam arti khusus, rumah mengacu pada
konsep-konsep sosial-kemasyarakatan yang terjalin di dalam bangunan tempat
tinggal, seperti keluarga, tempat bertumbuh, makan,
tidur, beraktivitas, dll.
Sebagai bangunan, rumah berbentuk ruangan yang
dibatasi oleh dinding dan atap,
biasanya memiliki jalan masuk berupa pintu, bisa berjendela ataupun tidak. Lantainya bisa berupa tanah, ubin, babut, keramik,
atau bahan lainnya.
Sebagai suatu tempat untuk “pulang”,rumah
haruslah menjadi tempat yang nyaman untuk semua penghunianya karena setelah
melakukan berbagai aktivitas di luar rumah misalnya seperti sekolah, bekerja,
bepergian,dll tentunya kita memerlukan tempat istirahat yang nyaman dan rumah
yang baik harus memiliki suasana itu karena dengan suasana yang nyaman dan
tenang akan bisa mengembalikan ketentraman dan ketenangan dalam diri si
penghuni.
Rumah yang nyaman tidak harus mewah karena rumah
yang nyaman adalah rumah yang bisa memenuhi kebutuhan kebutuhan penghuninya.
Sekarang ini banyak rumah yang sering ditingal penghuninya karena kurang merasa
nyaman berada dirumah,itu artinya rumah tersebut belum bisa menjadi rumah yang
nyaman bagi penghuninya karena penghuninya sering keluar rumah untuk mencari
tempat yang menurutnya nyaman.
Dalam hal ini saya akan memberikan sebuah konsep
rumah tinggal yang nyaman dan bisa memenuhi kebutuhan penghuninya. Sebuah
konsep rumah type 60m2 di lahan seluas 150m2.
Rumah seperti ini sangat cocok untuk sebuah keluarga kecil karena rumah type 60
ini tergolong rumah yang tidak terlalu luas tetapi juga tidak terlalu kecil.
Dengan adanya konsep ini semoga benar benar bisa memberikan kenyamanan bagi
penghuni rumah sehingga pepatah “rumahku istanaku” bisa tercermin dalam konsep
ini
B.
MAKSUD DAN TUJUAN
1) Maksud
dari perencanaan rumah type 60 ini adalah memberikan konsep rancangan hunian
rumah tinggal sebagai dasar desain rumah yang nyaman yaitu rumah yang bisa
menampung dan menyelaraskan aktivitas penghuninya dengan fungi rumah tersebut
2) Tujuan
dari konsep perancangan rumah type 60 ini adalah melatih ketrampilan merancang
rumah tinggal dan ketrampilan dalam konsep rancangan dan desain
C.
KERANGKA PIKIR
Pembahasan
proses perencanaan dan perancangan rumah tinggal ini dilakukan dengan beberapa
tahap, yaitu:
1. Pengumpulan Data
Dalam
merencanakan dan merancang sebah bangunan dibutuhkan bemacam-macam data yang
relevan. Data-data yang dibutuhkan dibedakan menjadi:
a. Data Primer
Merupakan
data pokok yang dijadikan bahan dasar dalam perencanaan dan perancangan rumah
tinggal. Yaitu data dari owner itu sendiri.
b. Data Sekunder
Merupakan
data tambahan yang digunakan sebagai pendukung. Pada proses ini, pengumpulan
data-data tersebut hal-hal yang dilakukan adalah:
1. Survey
Metode
survey bersifat kemandirian penulis yang bertujuan untuk mendapatkan data-data
yang kami butuhkan di lapangan.
2. Studi Literatur
Pada
proses ini, penulis mencoba mencari data melalui buku-buku referensi dan
situs-situs internet yang terkait dengan judul yang diajukan.
3. Studi Komparasi
Untuk
lebih mendukung obyek pembahasan, penulis melalui studi banding dari obyek
bangunan yang telah ada. Hal ini dapat digunakan sebagai pembanding dari kasus
yang diambil dari judul.
4. Analisa Data
Dalam
proses perencanaan dan perancangan rumah tinggal ini, pada tahapan analisa akan
dilakukan pengolahan data-data yang telah terkumpul dan dikelompokkan
berdasarkan pemrograman fungsional, performansi, dan arsitektural.
- Analisa Fungsional bertujuan
untuk mengidenifikasi penggunaan rumah tinggal, termasuk kegiatan
pengguna, kebutuhan dan aktivitas di dalam rumah tinggal tersebut.
- Analisa Performansi membahas
tentang persyaratan atau kriteria persyaratan dan program ruang dalam
bangunan rumah tinggal.
- Analisa Arsitektural merupakan
tahap penggabungan dari hasil identifikasi kedua hasil analisa sebelumnya
(fungsional dan performansi). Dalam proses ini akan menganalisa masalah
massa, ruang, tampilan, pengolahan site, utilitas, dan struktur bangunan
yang menyatukan antara tuntutan kebutuhan pengguna dengan persyaratan yang
ada.
5. Konsep Perencanaan dan
Perancangan
Dari
proses analisa dan sintesa arsitektural akan dihasilkan beberapa konsep yaitu
konsep tampilan bangunan, konsep utilitas, dan struktur bangunan.
D.
PENYAJIAN DATA NON FISIK
Data yang
dibutuhkan dikumpulkan melalui observasi (tinjauan langsung ke lokasi objek),
ditambah dengan wawancara sesuai dengan tujuan dan sasaran yang akan
diperlukan. Selain itu juga menjadi bahan literatur yang menunjang teori-teori
tentag objek yang dibahas (studi literatur).
Data
tersebut dibagi dan dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu data fisik dan non
fisik.
- Data fisik, meliputi lokasi
site, ukuran site, denah peruangan, bentuk atau tampak bangunan, potongan,
interior atau eksterior, utilitas, struktur dan konstruksi, material bahan
dan sebagainya.
- Data non fisik, meliputi
aktivitas user, jenis kelamin, pekerjaan, karekteristik, umur, latar
belakang, religi, dan sebagainya.
E.
METODE PEMBAHASAN
Metoda
deskriptif yang digunakan adalah analisa-sintesa yaitu metoda dengan cara
mengidentifikasi aspek-aspek yang berpengaruh kemudian melakukan pemilihan yang
kemudian di analisa, sintesa serta mengambil keputusan terhadap suatu konsep
perancangan.
- Analisa
Menganalisa
hasil identifikasi masalah dan mengkaitkannya kedalam faktor-faktor pembahasan
dengan berpedoman pada standart yang ada sehingga menghasilkan unsur-unsur yang
berperan dalam menyusun program perancangan.
- Sintesa
Mensintesakan
atau membuat satu kesimpulan tentang pemecahan masalah yang dapat digunakan
sebagai pendekatan konsep perencanaan rumah tinggal